Pembuatan biogas dari sampah ini sangat penting untuk diketahui ataupun bisa dijadikan sebagai petunjuk untuk cara pembuatan biogas. Saat ini sampah memang menjadi salah satu masalah bagi kelestarian alam kita.
Tercatat dalam data kementrian lingkungan hidup RI 2015 bahwa setiap harinya penduduk menghasilkan sekitar 2kg sampah dalam ukuran sebuah kota besar. Jakarta misalnya, kota jakarta dalam waktu sebulan kota ini harus membersihkan sampah sampai 580.000 ton, banyangkan saja begitu besarnya jumlah sampah saat ini dan hanya 0,5% yang dikelola oleh masyarakat.
Dari sekian banyak sampah, 60% nya adalah sampah yang berasal dari rumah tangga yaitu seperti nasi, sayuran dan lainnya. Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga ini termasuk dalam kategori sampah organik.
Sampah organik inilah merupakan sumber yang sangat penting yang nantinya di gunakan untuk pembuatan biogas. Pembuatan biogas dari sampah ini memang sangat berguna untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar yang telah disediakan pemerintah.
Biogas dihasilkan yaitu dari proses fermentasi, yang terdiri dari metana 60%, karbon dioksida 38% dan 2%nya O2, H2, dan H2S. Biogas ini tidak kalahnya dari gas elpiji, bahkan dalam skala yang besar biogas ini bisa dijadikan sebagai pembangkit tenaga listrik.
Dalam proses utama hal tersebut disebut sebagai fermentasi. Kita sendiri sebenarnya telah banyak mengkonsumsi atau menggunakan makanan misalnya yang telah difermentasi.
Misalnya, buah-buahan yang telah difermentasi menjadi cuka. Perlu kita ketahui bahwa cara membuat biogas dari sampah memang tidak semudah membuat cuka.
Alat dan Bahan Dalam Cara Membuat Biogas Dari Sampah
3 tabung LPG ukuran kecil
5 buah roda
1 buah kompresor
300 liter volume reaktor (plastik)
3 buah Pengaman gas (Regulator)
70% kotoran sapi dan 30% sampah organik (sayuran) untuk kebutuhan bahan baku
+ 10 m Selang saluran gas
10 buah besi Siku, mur dan baut
30% sayuran dan 70% kotoran sapi jauh lebih besar akan menghasilkan metana dibandingkan 50%: 50%. Kotoran sapi banyak mengandung bahan selulosa karena terlebih dahulu dicerna di perut sapi sehingga akan lebih mudah untuk diuraikan oleh bakteri pembentuk gas metana yang sangat penting dalam proses metanogenesis untuk menghasilkan gas metana (CH4).
Jenis Reaktor Dalam Cara Membuat Biogas Dari Sampah
1. Reaktor kubah tetap (Fixed-dome)
Reaktor kubah tetap biasa disebut juga sebagai
reaktor China. Disebut sebagai reaktor China dikarenakan pembuatan reaktor
tersebut telah dibuat di China untuk yang pertama kalinya sekitar tahun 1930
an, kemudian pada saat itu reaktor ini terus dikembangkan dengan bermacam
model. Ada dua bagian pada reaktor ini yaitu sebagai tempat untuk bakteri, baik
bakteri sebagai pembentuk asam maupun bakteri sebagai pembentuk gas metana dan digester
yang berfungsi sebagai tempat pencerna material biogas. Bagian ini harus dibuat
pada kedalaman tertentu dengan menggunakan batu bata, batu ataupun beton.
Struktur yang dibuat harus kuat agar gas tersebut tidak terjadi kebocoran.
Dinamakan kubah tetap karena bentuknya yang
hampir sama dengan kubah dan pada bagian ini merupakan suatu tempat pengumpul
gas yang tidak bergerak (fixed). Suatu gas yang telah dihasilkan dari material
organik pada suatu digester akan mengalir dan akan disimpan pada bagian kubah.
Adapun keuntungan dari reaktor tersebut
adalah biaya konstruksi yang murah dari penggunaan reaktor terapung, karena
tidak mempunyai suatu bagian yang bergerak menggunakan besi dan tentunya reaktor
tersebut perawatannya lebih mudah dan harganya pun lebih mahal. Kerugian dari
reaktor tersebut adalah sering terjadinya gas yang hilang pada bagian kubah dikarenakan
konstruksi tetapnya.
2. Reaktor floating drum
Reaktor jenis terapung ini disebut juga
sebagai reaktor India, nama tersebut dikarenakan pembuatan reaktor ini pertama
kali dibuat dan telah dikembangkan di India pada tahun 1937. Reaktor ini hampir
menyerupai reaktor kubah karena
mempunyai bagian digester yang sama, yang membedakannya hanyalah
penampung gas yang menggunakan peralatan bergerak naik turun yaitu menggunakan
drum. Adapun fungsi dari drum ini untuk menyimpan gas hasil dari fermentasi di
dalam digester.
Suatu pergerakan yang dihasilkan drum mengapung pada cairan
tersebut tergantung dari banyak atau sedikitnya suatu gas yang telah dihasilkan. Adapun keuntungan dari reaktor ini adalah volume gas yang tersimpan pada drum dapat dilihat
secara langsung karena pergerakan drum tersebut. Kerugiannya adalah lebih
mahalnya biaya material konstruksi dari suatu drum tersebut. Umur yang lebih
pendek dibandingkan menggunakan tipe kubah tetap inilah yang menjadi masalah
pada bagian pengumpul gas reaktor ini dikarenakan faktor korosi pada drum.
3.
Reaktor balon
Reaktor balon merupakan jenis reaktor yang
berbahan dari plastik sehingga menjadi lebih efisien dalam perubahan dan penanganan tempat
biogas. Reaktor balon ini terdiri dari satu bagian yang fungsinya untuk penyimpan gas
yang masing masing bercampur pada satu ruangan tanpa sekat dan sebagai
digester.
Material organik terdapat pada bagian bawah karena mempunyai berat
yang berjumlah besar daripada gas yang akan mengisi pada rongga atas dan
reaktor ini juga paling banyak digunakan pada skala rumah tangga.
Hal Yang Dilakukan Dalam Cara Membuat Biogas Dari Sampah
Pertama, kumpulkan sampah-sampah organik dalam suatu tempat yang disebut digester.
Cara yang kedua, campur sampah-sampah yang telah digumpulkan dengan bakteri anaerob sebagai pembangkit metana.
Yang ketiga, fermentasi ini akan berlangsung dalam waktu tertentu dan sehinga akan menghasilkan biogas.
Keempat, biogas yang telah dihasilkan kemudian dipindahkan kedalam tabung khusus dan yang tentunya terpisah dari gas sampingan.
Kelima, tambahkan terus menerus sampah serta bakteri anaerob dalam kurun waktu tertentu agar energi biogas selalau dapat digunakan.
No comments:
Post a Comment