Proses Cara Membuat Biogas

Dalam hal cara membuat biogas maka kita perlu mengetahui apa itu biogas. Biogas adalah campuran dari berbagai macam gas yang telah dihasilkan dari suatu proses pembusukkan bahan organik oleh bakteri pada kondisianaerob. Campuran gas tersebut diantaranya adalah CO (1%), H2S, CH4(55-70%) dan CO2(26-45%). Energi yang ada dalam biogas tergantung dari konsentrasi pada metana (CH4).

Dalam hal cara membuat biogas udara sama sekali tidak akan diperlukan di dalam bejana pembuat. Apabila terdapat udara didalam bejana pembuat maka akan menyebabkan gas CH4 tidak akan terbentuk. Maka seharusnya bejana pembuat biogas harus dalam keadaan tertutup dan bebas dari udara.

Pengertian Digester Dalam Cara Membuat Biogas


Digester merupakan wadah atau tempat yang diperlukan untuk proses fermentasi limbah organik yang digunakan untuk cara membuat biogas dengan membutuhkan bantuan dari mikroorganisme sehingga akan menghasilkan biogas.

Digester merupakan sebuah reaktor yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga kondisi yang terdapat pada bagian dalam menjadi anaerobik dan akan dapat memungkinkan pelancaran proses dekomposisi anaerobik.

Kotoran yang akan dijadikan sebagai bahan untuk cara membuat biogas baik itu kotoran hewanlimbah tahusampaheceng gondok dan masih banyak lagi akan ditampung pada digester selama proses dekomposisi tersebut berlangsung atau sampai kotoran atau limbah tersebut telah menghasilkan biogas.

Berlangsung proses dekomposisi anaerobik biasanya pada suhu temperatur 30 sampai 38oC untuk cara membuat biogas yang lebih efektif.

Tipe-tipe Digester Dalam Cara Membuat Biogas


1. Tipe fixed dome, tipe digester dalam cara membuat biogas yang memliki penampung gas pada bagian atas digester. Ketika gas mulai timbul, gas tersebut akan menekan lumpur sisa fermentasi ke bak slurry. Jika pasokan kotoran terus menerus, gas yang timbul akan terus menekan slurry hingga akan meluap keluar dari bak slurry.

Gas dikeluarkan melalui pipa gas yang telah diberi katup/kran. Keunggulan dari digester tipe ini adalah awet (tahan lama), dibuat di dalam tanah sehingga terlindungi dari berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi. Dan kelemahan tipe ini adalah rawan terjadi kertakan di bagian penampung gas sehingga menjadikan  tekanan gas tidak stabil karena tidak adanya katup gas.

2. Tipe floating dome, tipe digester yang digunakan untuk cara membuat biogas  terdiri dari satu digester dan penampung gas yang bisa bergerak. Penampung gas ini akan bergerak keatas apabila gas akan bertambah dan turun lagi apabila gas telah berkurang, tergantung dengan penggunaan dan produksi gasnya. Kelebihan dari digester ini adalah konstruksi alat yang sederhana dan sangat mudah untuk dioperasikan.

Tekanan gas konstan karena tekanan gas yang telah dipengaruhi oleh penampung gas yang bergerak mengikuti banyaknya jumlah gas. Banyaknya jumlah gas bisa diketahui dengan mudah yaitu dari melihat naik turunya drum. Tetapi kelemahan dari tipe ini adalah digester rawan korosi yang menyebabkan waktu pemakaian akan menjadi lebih pendek.

3. Tipe baloon plant, konstruksi sederhana yang terbuat dari plastik yang mana pada bagian ujung-ujungnya dipasang pipa untuk memasukkan kotoran dan pipa yang digunakan untuk mengeluarkan peluapan slurry. Kelebihan dari digester tipe ini ialah tidak terlalu banyak membutuhkan biaya, sangat mudah untuk dibersihkan, mudah dipindahkan kemanapun.

Tetapi untuk kelemahannya sendiri ialah waktu untuk pakamakaian yang terlalu singkat dan sangat mudah mengalami kerusakan. Jadi jika akan memilih tipe digester untuk cara membuat biogas, hal pertama yang harus diperhatikan adalah jumlah bahan yang tersedia dan waktu proses untuk mencerna bahan.

Fermentasi Dalam Cara Membuat Biogas


Adapun bakteri yang terlibat dalam proses anaerobik untuk cara membuat biogas ini yaitu bakteri hidrolitik yang akan memecah bahan organik menjadi gula dan asam amino, bakteri fermentatif yang telah mengubah gula dan asam amino tadi menjadi asam yang bersifat organik, bakteri asidogenik mengubah suatu asam yang bersifat organik menjadi suatu hidrogen, karbondioksida, bakteri metanogenik dan asam asetat semuanya akan dapat menghasilkan metana dari asam asetat, hidrogen dan karbondioksida.

Optimisasi proses biogas ditetapkan kepada proses pengontrolan agar mikroorganisme akan menjadi lebih seimbang dan akan mempercepat proses cara membuat biogas dengan peningkatan desain digester dan untuk pengoperasian fermentasi pada temperatur yang lebih tinggi dan peningkatan biogas yang akan dihasilkan dari suatu bahan dasar biomasa lignoselulosa.

Pada suatu digester biogas, terdapat pula dua jenis bakteri yang peranya sangat penting dalam hal ini, yakni bakteri asidogenik dan bakteri metanogenik. Kedua bakteri ini sangat berperan penting untuk memanfaatkan bahan organik dan akan memproduksi metana dan gas lainnya dalam siklus hidupnya pada kondisi anaerobik.

Bakteri-bakteri ini memerlukan kondisi yang terpilih dan sangat sensitif pada lingkungan mikro yang terdapat di dalam digester,  salahsatunya temperatur, keasaman dan juga banyaknya jumlah material organik yang nantinya akan dilakukan proses pencernaan.

Untuk Temperatur optimumnya pada kisaran 35°C. Apabila suatu suhu temperatur telah turun menjadi 10°C, maka akan mengakibatkan berhentinya produksi gas.

Produksi gas yang tentunya akan memuaskan berada pada daerah mesofilik yaitu antara 25-30°C. Untuk memilih temperatur yang ingin digunakan dalam cara membuat biogas harus teliti, karena pertimbangan iklim dapat mempengaruhi suatu kualitas temperatur. Untuk kelancaran proses pembuatan biogas, sebaiknya memilih temperatur pada kisaran sedang dan jangan terlalu lebar.

Untuk kondisi cuaca yang hangat, digester bisa dioperasikan tanpa harus memerlukan waktu untuk pemanasan. Instalasi digester di bawah tanah fungsinya untuk proses insulasi sehingga dapat memperkecil biaya pemanasan.

No comments:

Post a Comment