Cara Membuat Biogas Dari Kotoran Sapi

Bangunan utama dari cara membuat biogas dari kotoran sapi untuk instalasi biogas yaitu digester yang fungsinya untuk menampung gas metana dari hasil yang diperoleh dari perombakan bahan-bahan organik yang disebabkan oleh bakteri.  Jenis digester yang paling banyak atau sering orang gunakan adalah model continuous feeding yang dimana  pada pengisian bahan organiknya akan dilakukan secara berlanjut setiap harinya.

Besar kecilnya ukuran digester terlihat dari kotoran sapi yang dihasilkan dan seberapa banyak biogas yang diinginkan. Untuk membuat digester dibutuhkan bahan-bahan yang dipergunakan untuk kegiatan bangunan contoh misalnya seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa pralon.

Sebaiknya lokasi dimana akan membangun sebuah digester itu harus berdekatan dengan kandang sapi tersebut supaya kotoran sapi tersebut akan mudah untuk disalurkan kedalam digester sehinnga dapat meringankan proses pembuatan biogas.

Pada samping digester bangunlah sebuah penampung lumpur (sludge), sludge ini nantinya dipisahkan dan bisa diolah untuk dijadikan pupuk organik padat dan cair.

Setelah pengerjaan untuk membangun sebuah digester ini telah selesai kemudian mulailah melakukan proses pembuatan biogas.

Langkah-langkah Dalam Cara Membuat Biogas Dari Kotoran Sapi


Ada pun langkah pertama dari cara membuat biogas dari kotoran sapi yaitu dengan mencampur kotoran sapi secukupnya dengan air yang telah ditentukan banyaknya terus diaduk sehingga akan terbentuk seperti lumpur dengan suatu perbandingan 1:1 pada bak yang akan digunakan untuk menampung sementara.

Bentuk lumpur akan sangat mempermudah nantinya untuk dimasukan kedalam digester. Langkah yang kedua adalah mengalirkan lumpur menuju kelubang pemasukkan digester.

Untuk lebih mudahnya dalam memasukkan lumpur ke dalam digester yaitu kran gas yang berada diatas digester harus dibuka terlebih dahulu dan udara yang ada didalam digester pun akan mendesak keluar. Untuk pengisian yang pertama harus membutuhkan banyak lumpur sehingga volume di dalam digester terisi penuh.

Untuk langkah yang ketiga mulailah untuk melakukan penambahan starter yang jumlahnya 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan yang jumlahnya sebanyak 5 karung untuk kebutuhan kapasitas digester 3,5 sampai 5,0 m2. Setelah digester terisi penuh oleh lumpur, kran gas pada digester harus ditutup sehingga terjadi proses fermentasi.

Langkah yang keempat yaitu membuang gas pertama yang dihasilkan pada hari ke 1-8 karena yang terbertuk dalam fermentasi ini adalah gas CO2. Sedangkan untuk hari ke 10-14 ini sudah terbentuknya gas metana (CH4) dan gas (CO2) sudah mulai menurun dalam permentasi tersebut.

Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala. Langkah yang kelima yaitu langkah yang terakhir, pada hari ke-14 terbentuk gas yang dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya.

Dari hari ke-14 sampai berikutnya kita sudah bisa untuk menghasilkan energi biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara berlanjut untuk menghasilkan biogas yang optimal.

Pembuatan kotoran sapi menjadi biogas ini yaitu selain dapat menghasilkan gas metana juga mengurangi pencemaran lingkungan, bisa juga menghasilkan pupuk organik yang padat dan cair dan yang lebih pentingya lagi dalam pembuatan biogas dengan cara yang seperti ini bisa mengurangi ketergantungan untuk pemakaian bahan bakar binyak bumi yang tidak bisa lagi untuk diperbaharui.

Proses Pembentukan Biogas Dalam Cara Membuat Biogas Dari Kotoran Sapi


Gas metana terbentuk dari dekomposisi yang berjalan tanpa adanya udara (anaerob). Berhasil atau tidaknya pembuatan biogas sangat berpengaruh dengan proses yang terjadi pada dekomposisi tersebut.

Salah satu kunci keberhasilan pada proses dekomposisi secara anaerob dalam pembuatan biogas adalah adanya mikroorganisme. Biogas bisa dibentuk dari bahan organik melalui suatu proses “kerja sama” pada tiga kelompok mikroorganisme anaerob.

Kelompok pertama, mikroorganisme yang bisa menghidrolisis polimer-polimer organik dan sejumlah lipid menjadi asam-asam lemak, asam-asam amino, monosakarida, dan senyawa sejenisnya.

Kelompok kedua, mikroorganisme yang bisa memfermentasi produk yang dihasilkan dari kelompok mikroorganisme pertama akan menjadi asam-asam organik yang sederhana contohnya seperti asam asetat, dikenal juga sebagai suatu kelompok mikroorganisme penghasil asam (acidogen).

Kelompok ketiga, mikroorganisme yang mampu mengubah asam asetat hasil dari proses pembentukan acidogen dan hidrogen menjadi suatu karbondioksida dan gas metan yang biasa dikenal dengan nama metanogen yang terdapat pada kotoran sapi.

Direkomendasikan untuk menonton video cara membuat biogas dari kotoran sapi skala rumah tangga (sederhana)
Klik link youtube berikut https://youtu.be/RSzrQ3hOrpQ

Lambung (rumen) sapi suatu tempat yang cocok untuk berkembangnya metanogen. Di dalam Lambung sapi tersebut akan menghasilkan gas metana alami.  Untuk caramembuat biogas dari kotoran sapi tersebut tidak jauh berbeda dengan suatu proses pembentukan gas metan pada lambung sapi.

Metanogen perlu suatu kondisi lingkungan yang optimal agar bias memproduksi gas metana :

1. Reaktor atau digester pada proses pembuatan biogas dari kotoran sapi harus dalam keadaan tertutup rapat, hal tersebut untuk menghindari masuknya oksigen (anaerob).

2. Logam berat dan sulfida (sulfides) harus bebas dari reaktor agar tidak tergganggunya keseimbangan pada mikroorganisme.

3. Komposisi metanogen yang seimbang dapat menghasilkan gas metana. Apabila jumlah metanogen pada kotoran sapi dinilai kurang, maka hal tersebut perlu dilakukan penambahan metanogen tambahan yang bentuknya substrat atau strater ke dalam reaktor.

4. Metanogen akan berkembang baik pada lingkungan cair dengan temperatur 35oC dan pH 6,5 sampai 7,5. Metanogen sangat sensitif dengan suatu temperature, temperatur 35oC dianggap baik  sebagai temperature dalam proses perkembangbiakan dan pertumbuhan bakteri methane.

Pada awalnya bahan-bahan yang bersifat organik tersebut terlebih dahulu ditampung pada suatu beton, kotak, besi dan bata. Waktu yang diperlukan kurang lebih dua minggu sampai satu bulan sebelum gas awal dihasilkan. Campuran bahan tersebut harus selalu ditambah dan diaduk setiap harinya agar cara membuat biogas dari kotoran sapi lebih optimal dan terus bisa digunakan.

Pada kotak ini, terjadi suatu proses perombakan kotoran ternak yang akan menjadi bahan organik yang dibentuk oleh mikroba dalam kondisi tanpa adanya oksigen (anaerob). Mikroba yang bekerja pada proses tersebut mendapat makanan dari bahan organik seperti lemak, karbohidrat, fosfor, protein dan unsur-unsur mikro lainnya.

2 comments:

  1. terima kasih informasinya sangat bermanfaat,
    tetapi saya masih bingung untuk permasalahan pembutan biogas ini, bau yang di hasilkan dari proses pembutan biogas dari kotoran ternak itu di arahkan kemana atau ada proses lain yang membuat gas(metana) yang dihasilkan tidak berbau? atau adakah saluran pembuangan lain untuk masalah bau pada kotoran ternak? sebelumnya terima kasih. ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk menghilangkan bau, mbak desi harus mencampur Limbah cair yang ada di sekumpulan drum dengan 800 ml EM 4, ¼ kilo gram gula pasir dan 1 kilo gram daun hijau tumbuh-tumbuhan yang telah selesai dicacah. Terima kasih :-bd

      Delete