Energi Biogas

Energi biogas adalah suatu gas yang terbentuk dari hasil proses fermentasi atau anaerobik. Adapun komposisi dari energi biogas yaitu Karbon Dioksida dan Metana. Energi biogas penghasil panas dan dimanfaatkan juga untuk pengganti bahan bakar. Proses fermentasi yang menggunakan bahan organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, limbah organik, sampah, dan lainnya akan menghasilkan suatu gas yang mempunyai banyak slurry dan methan. Slurry sangat cocok dimanfaatkan sebagai kompos sedangkan methan dimanfaatkan sebagai penghasil panas dan juga bahan bakar minyak.

Sejarah Energi Biogas


Masyarakat dunia sudah lama mengenal dan memanfaatkan biogas sebagai penghasil panas dan pengganti bahan bakar seperti di negara Roma kuno, cina, dan Mesir. Penemu gas methan tersebut ialah Alessandro Volta yang di temukan pada tahun 1776 dan diidentifikasi oleh willam Henry bahwa gas methan tersebut dapat dibakar yaitu pada tahun 1806. Orang yang pertama kali memperkenalkan mikrobiologis hasil dari pembentukan methan ialah Tappeiner dan Louis Pasteur pada tahun 1882 dan pada tahun 1990 pertama kali dibangunannya alat penghasil biogas secara anaerobik.

Negara Prancis dan Jerman mulai meriset gas methan yang akan dijadikan sebagai energi biogas pada akhir abat ke 19. Pada masa itu, petani-petani di Benua Eropa dan Inggris sudah mulai membuat alat pembangkit biogas kecil yang digunakan sebagai penggerak traktor. Pada tahun 1950, pemakain biogas pun mulai ditinggalkan karena pada saat itu harga BBM sangat terjangkau dan mudah diperoleh.

Pada abad ke 19, di Negara India terus melakukan kegiatan produksi energi biogas dan pada saat ini di Negara berkembang lainnya juga telah melakukan pengembangan alat untuk menghasilkan biogas, seperti di Negara Papua Nugini, Taiwan, Filipina, Cina, Dan Korea. Untuk Negara maju saat ini, Jerman juga telah mengembangkan energi biogas.

Manfaat Energi Biogas


Manfaat energi biogas yaitu dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah untuk memasak. Dalam skala yang besar, energi biogas dimanfaatkan sebagai pembangit listrik. Sisa hasil dari produksi energi biogas tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman.

Manfaat energi biogas lainnya yaitu lingkungan akan menjadi lebih indah dan lebih bersih, berkurangnya pemaikaian gas LPG, penghematan biaya untuk operasional rumah tangga, dapat menurunkan emisi gas pada rumah kaca dan juga dapat menurunkan kadar karbon dioksida pada udara.

Proses Pembuatan Energi Biogas


Proses pertama yaitu dengan mencampur kotoran sapi dengan air dan diaduk hingga berbentuk seperti lumpur dengan menggunakan perbandingan 1:1 pada bak yang digunakan sebagai penampung sementara dan bentuk lumpur tersebut nantinya akan mempermudah untuk memasukan kotoran sapi tersebut kedalam digester.

Proses kedua yaitu mamasukan kotoran sapi yang telah berbentuk lumpur ke dalam digester pada lubang pemasukan yang terdapat pada digester. Untuk pengisian pertama membutuhkan lumpur kotoran sapi dengan jumlah yang banyak hingga lumpur tersebut memenuhi ruang digester dan jangan lupa untuk membuka kran gas yang berada di atas digester agar udara yang berada pada digester akan keluar setelah dipenuhi oleh lumpur kotoran sapi.

Proses ketiga yaitu mencampur starter dg lumpur kotoran sapi yg ada dalam digester secukupnya dan apabila digester sudah penuh, tutup kran gas agar proses permentasi dapat berlangsung dengan baik.

Untuk minggu pertama selama proses fermentasi berlangsung, gas yang yang di hasilkan sebaiknya dibuang terlebih dahulu, karena gas yang terbentuk adalah CO2. Sedangkan untuk hari ke 10-14, pada saat itu lah gas methan mulai terbentuk dan gas yang dihasilkan sudah dapat digunakan pada kompor gas atau hal yang dibutuhkan lainnya.

Untuk seterusnya agar gas dapat terus digunakan, usahakan untuk mengisi lumpur kotoran sapi secara rutin supaya menghasilkan energi biogas optimal.