Proses Cara Membuat Biogas

Dalam hal cara membuat biogas maka kita perlu mengetahui apa itu biogas. Biogas adalah campuran dari berbagai macam gas yang telah dihasilkan dari suatu proses pembusukkan bahan organik oleh bakteri pada kondisianaerob. Campuran gas tersebut diantaranya adalah CO (1%), H2S, CH4(55-70%) dan CO2(26-45%). Energi yang ada dalam biogas tergantung dari konsentrasi pada metana (CH4).

Dalam hal cara membuat biogas udara sama sekali tidak akan diperlukan di dalam bejana pembuat. Apabila terdapat udara didalam bejana pembuat maka akan menyebabkan gas CH4 tidak akan terbentuk. Maka seharusnya bejana pembuat biogas harus dalam keadaan tertutup dan bebas dari udara.

Pengertian Digester Dalam Cara Membuat Biogas


Digester merupakan wadah atau tempat yang diperlukan untuk proses fermentasi limbah organik yang digunakan untuk cara membuat biogas dengan membutuhkan bantuan dari mikroorganisme sehingga akan menghasilkan biogas.

Digester merupakan sebuah reaktor yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga kondisi yang terdapat pada bagian dalam menjadi anaerobik dan akan dapat memungkinkan pelancaran proses dekomposisi anaerobik.

Kotoran yang akan dijadikan sebagai bahan untuk cara membuat biogas baik itu kotoran hewanlimbah tahusampaheceng gondok dan masih banyak lagi akan ditampung pada digester selama proses dekomposisi tersebut berlangsung atau sampai kotoran atau limbah tersebut telah menghasilkan biogas.

Berlangsung proses dekomposisi anaerobik biasanya pada suhu temperatur 30 sampai 38oC untuk cara membuat biogas yang lebih efektif.

Tipe-tipe Digester Dalam Cara Membuat Biogas


1. Tipe fixed dome, tipe digester dalam cara membuat biogas yang memliki penampung gas pada bagian atas digester. Ketika gas mulai timbul, gas tersebut akan menekan lumpur sisa fermentasi ke bak slurry. Jika pasokan kotoran terus menerus, gas yang timbul akan terus menekan slurry hingga akan meluap keluar dari bak slurry.

Gas dikeluarkan melalui pipa gas yang telah diberi katup/kran. Keunggulan dari digester tipe ini adalah awet (tahan lama), dibuat di dalam tanah sehingga terlindungi dari berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi. Dan kelemahan tipe ini adalah rawan terjadi kertakan di bagian penampung gas sehingga menjadikan  tekanan gas tidak stabil karena tidak adanya katup gas.

2. Tipe floating dome, tipe digester yang digunakan untuk cara membuat biogas  terdiri dari satu digester dan penampung gas yang bisa bergerak. Penampung gas ini akan bergerak keatas apabila gas akan bertambah dan turun lagi apabila gas telah berkurang, tergantung dengan penggunaan dan produksi gasnya. Kelebihan dari digester ini adalah konstruksi alat yang sederhana dan sangat mudah untuk dioperasikan.

Tekanan gas konstan karena tekanan gas yang telah dipengaruhi oleh penampung gas yang bergerak mengikuti banyaknya jumlah gas. Banyaknya jumlah gas bisa diketahui dengan mudah yaitu dari melihat naik turunya drum. Tetapi kelemahan dari tipe ini adalah digester rawan korosi yang menyebabkan waktu pemakaian akan menjadi lebih pendek.

3. Tipe baloon plant, konstruksi sederhana yang terbuat dari plastik yang mana pada bagian ujung-ujungnya dipasang pipa untuk memasukkan kotoran dan pipa yang digunakan untuk mengeluarkan peluapan slurry. Kelebihan dari digester tipe ini ialah tidak terlalu banyak membutuhkan biaya, sangat mudah untuk dibersihkan, mudah dipindahkan kemanapun.

Tetapi untuk kelemahannya sendiri ialah waktu untuk pakamakaian yang terlalu singkat dan sangat mudah mengalami kerusakan. Jadi jika akan memilih tipe digester untuk cara membuat biogas, hal pertama yang harus diperhatikan adalah jumlah bahan yang tersedia dan waktu proses untuk mencerna bahan.

Fermentasi Dalam Cara Membuat Biogas


Adapun bakteri yang terlibat dalam proses anaerobik untuk cara membuat biogas ini yaitu bakteri hidrolitik yang akan memecah bahan organik menjadi gula dan asam amino, bakteri fermentatif yang telah mengubah gula dan asam amino tadi menjadi asam yang bersifat organik, bakteri asidogenik mengubah suatu asam yang bersifat organik menjadi suatu hidrogen, karbondioksida, bakteri metanogenik dan asam asetat semuanya akan dapat menghasilkan metana dari asam asetat, hidrogen dan karbondioksida.

Optimisasi proses biogas ditetapkan kepada proses pengontrolan agar mikroorganisme akan menjadi lebih seimbang dan akan mempercepat proses cara membuat biogas dengan peningkatan desain digester dan untuk pengoperasian fermentasi pada temperatur yang lebih tinggi dan peningkatan biogas yang akan dihasilkan dari suatu bahan dasar biomasa lignoselulosa.

Pada suatu digester biogas, terdapat pula dua jenis bakteri yang peranya sangat penting dalam hal ini, yakni bakteri asidogenik dan bakteri metanogenik. Kedua bakteri ini sangat berperan penting untuk memanfaatkan bahan organik dan akan memproduksi metana dan gas lainnya dalam siklus hidupnya pada kondisi anaerobik.

Bakteri-bakteri ini memerlukan kondisi yang terpilih dan sangat sensitif pada lingkungan mikro yang terdapat di dalam digester,  salahsatunya temperatur, keasaman dan juga banyaknya jumlah material organik yang nantinya akan dilakukan proses pencernaan.

Untuk Temperatur optimumnya pada kisaran 35°C. Apabila suatu suhu temperatur telah turun menjadi 10°C, maka akan mengakibatkan berhentinya produksi gas.

Produksi gas yang tentunya akan memuaskan berada pada daerah mesofilik yaitu antara 25-30°C. Untuk memilih temperatur yang ingin digunakan dalam cara membuat biogas harus teliti, karena pertimbangan iklim dapat mempengaruhi suatu kualitas temperatur. Untuk kelancaran proses pembuatan biogas, sebaiknya memilih temperatur pada kisaran sedang dan jangan terlalu lebar.

Untuk kondisi cuaca yang hangat, digester bisa dioperasikan tanpa harus memerlukan waktu untuk pemanasan. Instalasi digester di bawah tanah fungsinya untuk proses insulasi sehingga dapat memperkecil biaya pemanasan.

Cara Membuat Biogas Dari Limbah Tahu

Kebutuhan energi untuk masa sekarang dan masa yang akan datang semakin banyak dibutuhkan dikarenakan oleh populasi manusia yang setiap harinya semakin meningkat dan tentunya pemakaian energi pun juga bertambah. Melihat populasi manusia yang semakin bertambah bayangkan apa yang akan terjadi dengan energy untuk masa mendatang.

Oleh sebab itu, kita perlu sebuah energi alternatif yang mudah digunakan dan tidak terlalu sulit untuk pembuatannya, yaitu energi biogas. Energi biogas ini banyak macam dari sumber bahan untuk pembuatannya, ada yang berasal dari limbah tahu, kotoran sapi, eceng gondok, cara membuat biogas dari sampah plastik, dan masih banyak lainnya.

Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang cara membuat biogas dari limbah tahu. Limbah tahu ini bisa dijadikan bahan untuk dijadikan sebagai energi alternatif dengan melalui proses pembuatan biogas.

Bayangkan saja, limbah tahu sebesar 50 kg bisa menghasilkan energi biogas setara dengan 2 liter minyak tanah

Alat Yang Diperlukan Untuk Cara Membuat Biogas Dari Limbah Tahu


Ada dua jenis alat pembangkit digester yang bias digunakan untuk cara membuat biogas dari limbah tahu, yaitu jenis tipe kubah tetap (fixed dome type) dan terapung (floating type). Jenis kubah adalah berupa digester yang dibuat dengan menggali tanah yang bentuknya semacam rongga yang bebas dari udara dan bangunan tersebut berstruktur seperti kubah (bulatan setengah bola) yang terbuat dari pasir, semen, dan bata. Jenis alat ini telah lama dan banyak dikembangkan di China sehingga bangunan tersebut disebut juga sebagai tipe alat jenis kubah atau tipe China.

Pada tahun 1980 alat ini telah dibangun sebanyak tujuh juta unit di China dan penggunaannya sangat banyak meliputi untuk generator tenaga listrik dan menggerakkan alat-alat pertanian. Jenis tipe terapung juga telah banyak dikembangkan di India seperti sumur pencerna dan pada bagian atasnya ditaruh drum terapung yang terbuat dari besi terbalik yang berfungsi sebagai penampung gas yang telah dihasilkan oleh digester. Sumur tersebut telah dibangun dengan semen, pasir, dan batu bata. Karena telah lama dan banyak dikembangkan di India, maka digester tipe ini disebut juga sebagai digester tipe India.

Di Negara India dan China, sangat banyak dan telah lama mengembangkan sumber energi alternatif, biogas. Dikarenakan pada dua Negara tersebut tidak mempunyai sumber energi bumi. Pada digester bakteri-bakteri methan tersebut akan mengolah limbah biomassa yang dapat menghasilkan biogas methan. Dengan pipa yang telah didesain sedemikian rupa sehingga gas tersebut bias mengalair ke kompor yang berada di dapur. Gas yang telah dialirkan ke kompor bisa dipakai sebagai keperluan untuk memasak dan sebagainya.

Biogas bersumber dari campuran limbah dengan air yang cukup banyak sebagian besar terdiri atas limbah tahu dan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami, dan sebagainya. Untuk pertama kali waktu yang dibutuhkan sekitar dua minggu sampai satu bulan sebelum gas awal dihasilkan. Campuran limbah dan air tersebut harus selalu ditambah setiap hari dan sesekali juga diaduk, sedangkan yang telah diolah akan dikeluarkan melalui saluran yang telah dibuat yaitu saluran pengeluaran.

Sisa dari limbah hasil proses cara membuat biogas dari limbah tahu, yang disebut lumpur maupun slurry, mempunyai banyak kandungan hara yang sama halnya dengan pupuk organik yang telah matang seperti kompos sehingga bisa digunakan langsung untuk memupuk tanaman atau diperjualbelikan, sebelum dimasukkan ke dalam karung terlebih dahulu dikeringkan di bawah sinar matahari.

Sebagai permulaan memang membutuhkan biaya yang cukup untuk membangun sebuah pembangkit atau digester biogas yang relatif besar bagi penduduk yang berada di pedesaan. Namun sekali pembangkit biogas tersebut telah terbangun, pembangkis biogas tersebut akan dapat dipergunakan dan akan menghasilkan biogas selama bertahun-tahun.

Untuk pembangkit tipe kubah yang berukuran 8 meter, sangat cocok untuk petani yang mempunyai 100 ekor ayam, 8 ekor kambing, atau 3 ekor sapi. Di samping itu juga harus memiliki sumber air dan limbah yang cukup untuk pelengkap biomassa. Setiap unit yang diisi sebanyak 80 liter air dan potongan limbah lainnya yang dicampur dengan 80 kilogram kotoran sapi akan mampu menghasilkan 1 meter kubik biogas yang kegunaannya sebagai penerangan dan untuk memasak.

Biogas ini  sangat cocok untuk dikembangkan di daerah-daerah yang banyak memiliki biomassa, diantaranya di sentra-sentra produksi padi dan ternak seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, dan di daerah-daerah lainnya yang biomassanya berlimpah.

Proses Cara Membuat Biogas Dari Limbah Tahu


Cara membuat biogas dari limbah tahu tidak berbeda dengan cara pembuatan biogas dari sampah yang membedakannya hanyalah bahan dan waktu permentasinya.

Dalam cara pembuatannya sangat mudah yaitu dengan mengayak ampas tahu sehingga menghasilkan air yang banyak, kemudian air dari limbah tersebut dimasukkan ke dalam bak penampung dan dialirkan ke dalam digester.

Untuk bahan dan alat yang dipergunakan untuk membuat digester dalam proses pembuatan biogas ini bisa dilihat di artikel cara pembuatan biogas dari eceng gondok.

Proses Cara Membuat Biogas Dari Limbah Tahu Sebagai Berikut:


1.Siapkan limbah cair dari pembuatan tahu sebanyak 200 liter kemudian dimasukkan kedalam penampung, dinginkan limbah didalam penampung tersebut.

2. Masukkan cairan tersebut kedalam penampung yang lubangnya berhubungan dengan lubang untuk memasukkan bahan pada digester hingga terisi penuh.

3. Biarkan proses permentasi berjalan hingga memakan waktu 30 - 45 hari agar terbentuk gas yang kualitasnya bagus.

4. Jika ingin mengetahui apakah gas telah terbentuk atau belum, kita bisa membuka kran yang berhubungan dengan kompor, setelah itu nyalakan kompor tersebut. Jika kompor menyala itu berarti bahan yang dipermentasikan telah terbentuk menjadi biogas dan bisa dipergunakan untuk kebutuhan.

5. Untuk selalau menggunakan biogas, tambahkan bahan limbah setiap harinya.

Cara Membuat Biogas Dari Eceng Gondok

Eceng gondok, tanaman yang selama ini telah dikenal sebagai salah satu tanaman yang merusak habitat air dan  merugikan, ternyata ada juga manfaat dari eceng gondok tersebut, yaitu sebagai bahan pembuatan biogas.

Eceng gondok sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan alternatif potensi biogas. Gulma yang tidak mempunyai batang dan hidup mengapung di air, selain akar dan daunnya yang menempel pada dasar sungai, kolam dan perairan dangkal sangat mampu tumbuh dengan cepat, terutama banyaknya nutrient pada perairan tersebut seperti potasium, nitrogen dan fosfat, sehingga sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku biogas.

Terhambatnya pertumbuhan eceng gondok disebabkan oleh kandungan garam yang ada pada air seperti yang terjadi diluar sana seperti di danau-danau daerah pantai Afrika Barat, di mana suatu eceng gondok akan berkurang pada saat kandungan garam naik sewaktu musim kemarau dan akan bertambah di sepanjang musim hujan.

Eceng gondok atau bahasa luarnya Eichornia crassipes adalah Salah satu jenis tumbuhan yang habitatnya di permukaan air. Eceng gondok ini akan berkembang biak apabila telah tercemari oleh limbah dari sungai.
Tanaman gulma ataupun yang mana disebut sebagai tanaman pengganggu ini dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Eceng biasa ataupun disebut sebagai genjer, tanaman ini biasa tumbuh di sawah-sawah dan juga dapat tumbuh di daun muda dengan memiliki bunga yang kuncup yang dapat dikonsumsi oleh manusia.
2. Eceng gondok sejenis dengan tanaman hidrofit. Tanaman gulma ini tumbuhan yang tidak bisa dimakan bahkan tanaman ini menjadi salah satu pengganggu untuk tanaman-tanaman yang lainnya juga termasuk hewan di sekitarnya.

Ada juga segi positif dari tanaman ini, eceng gondok ternyata sangat dibutuhkan untuk mengurangi kadar logam berat di perairan waduk misal seperti Fe, Zn, Cu, dan Hg dan juga mampu menyerap logam berat. Dan yang paling baiknya lagi, tanaman yang satu ini juga mengandung selulosa dalam jumlah yang cukup banyak. Dan selulosa inilah nantinya yang akan bisa digunakan untuk bahan bakar alternativ.

Untuk cara membuat biogas dari eceng gondok, terlebih dahulu kita harus menyiapkan alat dan bahan yang akan kita jadikan untuk membuat biogas nantinya. Bahan dan alat yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut :
- Drat luar dalam
- Pengelasan drum (Ls)
- 3 inchi pipa galvanis yang panjangnya 1 meter
- Slang karet/plastic yang panjangnya 5 meter
- Karet ban dalam
- 2 buah lem paralon
- 3 buah stop kran, masing-masing berukuran ½ inchi
- Ukuran ½ inchi untuk 50cm pipa
- 6 buah kleman slang masing-masing berukuran ½ inchi
- Kompor biogas
- 4 buah kenie, masing-masing ukuran ½ inchi
- 2 buah isolatif yang berukuran besar
- 4 buah drum solar yang 3 buah drum untuk volume 200 liter dan 1 buah drum untuk volume yang berisi 100 liter
- 1 buah pipa T, berukuran ½ inchi
- Slang plastic saluran gas
- PVC ukuran ½ inchi
- PVC ukuran 3 inchi
- Kompor biogas
- Plastik polyethylene
- 2 plat acritik 150 cm2
- 4 batang baut
- 3 buah stop kran, masing-masing ukuran ½ inchi
- Lem aibon

Alat Untuk Cara Membuat Biogas Dari Eceng Gondok


1. Alat Fermentasi
Ambil dua buah drum yang berukuran 200 liter lalu buang tutup atas dari kedua drum dan sambung secara horizontal dengan dilas.
Pada samping kiri dan kanan pasang 3 inchi pipa dengan panjang 50 cm yang nantinya akan berguna untuk memasukkan eceng gondok yang sudah di hancurkan/ditumbuk dan satu pipa sisanya berguna untuk pembuangan.
Pada bagian atas drum fermentasi pasanglah pipa ½ inchi dan stop kran ½ inchi yang bersambungan dengan slang.

2. Alat Penampungan Gas
- Buang tutup bagian bawah dari drum yang berukuran 100 liter, pada bagian tutup yang tidak dibuang akan dipasang stop kran ½ inchi dan 2 buah pipa ½ inchi yang nantinya akan disambung dengan slang dari ruang fermentasi dan ke kompor gas. Drum yang berukuran 200 liter yang sudah berisi 100 liter air dimasukkan tempat penampungan gas yang bagian tutupnya atau sisinya telah dibuang.
- Selain dari alat untuk penampung gas yang terbuat dari bahan plastic yang panjang ukurannya 120 cm dan berdiameter 60 cm. Alat penampung untuk gas ini akan dimasukkan ke drum yang ukurannya 200 liter yang sudah terisi air.
- Jika drum atau plastic terlihat mengambang itu artinya gas dari eceng gondok sudah memasuki alat penampungan yaitu drum atau plastic. Peran air dalam hal ini untuk menekan gas ke atas dikarenakan air dan gas tidak dapat menyatu.

Proses Cara Membuat Biogas Dari Eceng Gondok


Proses cara membuat biogas dari eceng gondok ini sangat mudah untuk dilakukan, hanya memerlukan perlengkapan seperti tabung fermentasi yang sudah terhubung dengan tabung pengumpul gas lalu diteruskan ke kompor. Dalam biogas ini hanya tiga yang dibutuhkan yaitu tabung fermentasi, tabung penampung gas, serta kompor sebagai media pembakar.

Eceng gondok yang nantinya akan dimasukkan kedalam tabung fermentasi sebelumnya harus sudah dihaluskan terlebih dahulu dan dicampur air bersih dengan banyak/setara dengan eceng gondok lalu diaduk merata setelah itu baru dimasukkan ke dalam tabung fermentasi melalui lubang pipa yang telah disiapkan pada ujung kiri tabung fermentasi tersebut.

Eceng gondok yang telah ditumbuk sebanyak 20 kg akan menghasilkan gas yang dapat digunakan dalam waktu sekitar 7 hari dalam setiap harinya dipakai 30 menit. Ketika biogas telah digunakan, tabung fermentasi dapat diisi dengan eceng gondok yang baru secara terus menerus sehingga biogas dari eceng gondok tersebut selalu dapat digunakan.

Cara Membuat Biogas Dari Kotoran Sapi

Bangunan utama dari cara membuat biogas dari kotoran sapi untuk instalasi biogas yaitu digester yang fungsinya untuk menampung gas metana dari hasil yang diperoleh dari perombakan bahan-bahan organik yang disebabkan oleh bakteri.  Jenis digester yang paling banyak atau sering orang gunakan adalah model continuous feeding yang dimana  pada pengisian bahan organiknya akan dilakukan secara berlanjut setiap harinya.

Besar kecilnya ukuran digester terlihat dari kotoran sapi yang dihasilkan dan seberapa banyak biogas yang diinginkan. Untuk membuat digester dibutuhkan bahan-bahan yang dipergunakan untuk kegiatan bangunan contoh misalnya seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa pralon.

Sebaiknya lokasi dimana akan membangun sebuah digester itu harus berdekatan dengan kandang sapi tersebut supaya kotoran sapi tersebut akan mudah untuk disalurkan kedalam digester sehinnga dapat meringankan proses pembuatan biogas.

Pada samping digester bangunlah sebuah penampung lumpur (sludge), sludge ini nantinya dipisahkan dan bisa diolah untuk dijadikan pupuk organik padat dan cair.

Setelah pengerjaan untuk membangun sebuah digester ini telah selesai kemudian mulailah melakukan proses pembuatan biogas.

Langkah-langkah Dalam Cara Membuat Biogas Dari Kotoran Sapi


Ada pun langkah pertama dari cara membuat biogas dari kotoran sapi yaitu dengan mencampur kotoran sapi secukupnya dengan air yang telah ditentukan banyaknya terus diaduk sehingga akan terbentuk seperti lumpur dengan suatu perbandingan 1:1 pada bak yang akan digunakan untuk menampung sementara.

Bentuk lumpur akan sangat mempermudah nantinya untuk dimasukan kedalam digester. Langkah yang kedua adalah mengalirkan lumpur menuju kelubang pemasukkan digester.

Untuk lebih mudahnya dalam memasukkan lumpur ke dalam digester yaitu kran gas yang berada diatas digester harus dibuka terlebih dahulu dan udara yang ada didalam digester pun akan mendesak keluar. Untuk pengisian yang pertama harus membutuhkan banyak lumpur sehingga volume di dalam digester terisi penuh.

Untuk langkah yang ketiga mulailah untuk melakukan penambahan starter yang jumlahnya 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan yang jumlahnya sebanyak 5 karung untuk kebutuhan kapasitas digester 3,5 sampai 5,0 m2. Setelah digester terisi penuh oleh lumpur, kran gas pada digester harus ditutup sehingga terjadi proses fermentasi.

Langkah yang keempat yaitu membuang gas pertama yang dihasilkan pada hari ke 1-8 karena yang terbertuk dalam fermentasi ini adalah gas CO2. Sedangkan untuk hari ke 10-14 ini sudah terbentuknya gas metana (CH4) dan gas (CO2) sudah mulai menurun dalam permentasi tersebut.

Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala. Langkah yang kelima yaitu langkah yang terakhir, pada hari ke-14 terbentuk gas yang dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya.

Dari hari ke-14 sampai berikutnya kita sudah bisa untuk menghasilkan energi biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara berlanjut untuk menghasilkan biogas yang optimal.

Pembuatan kotoran sapi menjadi biogas ini yaitu selain dapat menghasilkan gas metana juga mengurangi pencemaran lingkungan, bisa juga menghasilkan pupuk organik yang padat dan cair dan yang lebih pentingya lagi dalam pembuatan biogas dengan cara yang seperti ini bisa mengurangi ketergantungan untuk pemakaian bahan bakar binyak bumi yang tidak bisa lagi untuk diperbaharui.

Proses Pembentukan Biogas Dalam Cara Membuat Biogas Dari Kotoran Sapi


Gas metana terbentuk dari dekomposisi yang berjalan tanpa adanya udara (anaerob). Berhasil atau tidaknya pembuatan biogas sangat berpengaruh dengan proses yang terjadi pada dekomposisi tersebut.

Salah satu kunci keberhasilan pada proses dekomposisi secara anaerob dalam pembuatan biogas adalah adanya mikroorganisme. Biogas bisa dibentuk dari bahan organik melalui suatu proses “kerja sama” pada tiga kelompok mikroorganisme anaerob.

Kelompok pertama, mikroorganisme yang bisa menghidrolisis polimer-polimer organik dan sejumlah lipid menjadi asam-asam lemak, asam-asam amino, monosakarida, dan senyawa sejenisnya.

Kelompok kedua, mikroorganisme yang bisa memfermentasi produk yang dihasilkan dari kelompok mikroorganisme pertama akan menjadi asam-asam organik yang sederhana contohnya seperti asam asetat, dikenal juga sebagai suatu kelompok mikroorganisme penghasil asam (acidogen).

Kelompok ketiga, mikroorganisme yang mampu mengubah asam asetat hasil dari proses pembentukan acidogen dan hidrogen menjadi suatu karbondioksida dan gas metan yang biasa dikenal dengan nama metanogen yang terdapat pada kotoran sapi.

Direkomendasikan untuk menonton video cara membuat biogas dari kotoran sapi skala rumah tangga (sederhana)
Klik link youtube berikut https://youtu.be/RSzrQ3hOrpQ

Lambung (rumen) sapi suatu tempat yang cocok untuk berkembangnya metanogen. Di dalam Lambung sapi tersebut akan menghasilkan gas metana alami.  Untuk caramembuat biogas dari kotoran sapi tersebut tidak jauh berbeda dengan suatu proses pembentukan gas metan pada lambung sapi.

Metanogen perlu suatu kondisi lingkungan yang optimal agar bias memproduksi gas metana :

1. Reaktor atau digester pada proses pembuatan biogas dari kotoran sapi harus dalam keadaan tertutup rapat, hal tersebut untuk menghindari masuknya oksigen (anaerob).

2. Logam berat dan sulfida (sulfides) harus bebas dari reaktor agar tidak tergganggunya keseimbangan pada mikroorganisme.

3. Komposisi metanogen yang seimbang dapat menghasilkan gas metana. Apabila jumlah metanogen pada kotoran sapi dinilai kurang, maka hal tersebut perlu dilakukan penambahan metanogen tambahan yang bentuknya substrat atau strater ke dalam reaktor.

4. Metanogen akan berkembang baik pada lingkungan cair dengan temperatur 35oC dan pH 6,5 sampai 7,5. Metanogen sangat sensitif dengan suatu temperature, temperatur 35oC dianggap baik  sebagai temperature dalam proses perkembangbiakan dan pertumbuhan bakteri methane.

Pada awalnya bahan-bahan yang bersifat organik tersebut terlebih dahulu ditampung pada suatu beton, kotak, besi dan bata. Waktu yang diperlukan kurang lebih dua minggu sampai satu bulan sebelum gas awal dihasilkan. Campuran bahan tersebut harus selalu ditambah dan diaduk setiap harinya agar cara membuat biogas dari kotoran sapi lebih optimal dan terus bisa digunakan.

Pada kotak ini, terjadi suatu proses perombakan kotoran ternak yang akan menjadi bahan organik yang dibentuk oleh mikroba dalam kondisi tanpa adanya oksigen (anaerob). Mikroba yang bekerja pada proses tersebut mendapat makanan dari bahan organik seperti lemak, karbohidrat, fosfor, protein dan unsur-unsur mikro lainnya.

Cara Membuat Biogas Dari Sampah

Kita bisa membuat biogas dari sampah yang pastinya bisa kita gunakan untuk pengganti bahan bakar. Apa yang telah ditulis di artikel atau halaman ini, telah dirangkum dan dikumpulkan dari artikel-artikel atau web lain yang sama pembahasannya yaitu cara membuat biogas dari sampah.

Pembuatan biogas dari sampah ini sangat penting untuk diketahui ataupun bisa dijadikan sebagai petunjuk untuk cara pembuatan biogas. Saat ini sampah memang menjadi salah satu masalah bagi kelestarian alam kita.

Tercatat dalam data kementrian lingkungan hidup RI 2015 bahwa setiap harinya penduduk menghasilkan sekitar 2kg sampah dalam ukuran sebuah kota besar. Jakarta misalnya, kota jakarta dalam waktu sebulan kota ini harus membersihkan sampah sampai 580.000 ton, banyangkan saja begitu besarnya jumlah sampah saat ini dan hanya 0,5% yang dikelola oleh masyarakat.

Dari sekian banyak sampah, 60% nya adalah sampah yang berasal dari rumah tangga yaitu seperti nasi, sayuran dan lainnya. Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga ini termasuk dalam kategori sampah organik.

Sampah organik inilah merupakan sumber yang sangat penting yang nantinya di gunakan untuk pembuatan biogas. Pembuatan biogas dari sampah ini memang sangat berguna untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar yang telah disediakan pemerintah.

Biogas dihasilkan yaitu dari proses fermentasi, yang terdiri dari metana 60%, karbon dioksida 38% dan 2%nya O2, H2, dan H2S. Biogas ini tidak kalahnya dari gas elpiji, bahkan dalam skala yang besar biogas ini bisa dijadikan sebagai pembangkit tenaga listrik.

Dalam proses utama hal tersebut disebut sebagai fermentasi. Kita sendiri sebenarnya telah banyak mengkonsumsi atau menggunakan makanan misalnya yang telah difermentasi.

Misalnya, buah-buahan yang telah difermentasi menjadi cuka. Perlu kita ketahui bahwa cara membuat biogas dari sampah memang tidak semudah membuat cuka.

Alat dan Bahan Dalam Cara Membuat Biogas Dari Sampah


3 tabung LPG ukuran kecil
5 buah roda
1 buah kompresor
300 liter volume reaktor (plastik)
3 buah Pengaman gas (Regulator)
70% kotoran sapi dan 30% sampah organik (sayuran) untuk kebutuhan bahan baku
+ 10 m Selang saluran gas
10 buah besi Siku, mur dan baut
30% sayuran dan 70% kotoran sapi jauh lebih besar akan menghasilkan metana dibandingkan 50%: 50%. Kotoran sapi banyak mengandung bahan selulosa karena terlebih dahulu dicerna di perut sapi sehingga akan lebih mudah untuk diuraikan oleh bakteri pembentuk gas metana yang sangat penting dalam proses metanogenesis untuk menghasilkan gas metana (CH4).

Jenis Reaktor Dalam Cara Membuat Biogas Dari Sampah


1. Reaktor kubah tetap (Fixed-dome)
Reaktor kubah tetap biasa disebut juga sebagai reaktor China. Disebut sebagai reaktor China dikarenakan pembuatan reaktor tersebut telah dibuat di China untuk yang pertama kalinya sekitar tahun 1930 an, kemudian pada saat itu reaktor ini terus dikembangkan dengan bermacam model. Ada dua bagian pada reaktor ini yaitu sebagai tempat untuk bakteri, baik bakteri sebagai pembentuk asam maupun bakteri sebagai pembentuk gas metana dan digester yang berfungsi sebagai tempat pencerna material biogas. Bagian ini harus dibuat pada kedalaman tertentu dengan menggunakan batu bata, batu ataupun beton. Struktur yang dibuat harus kuat agar gas tersebut tidak terjadi kebocoran.

Dinamakan kubah tetap karena bentuknya yang hampir sama dengan kubah dan pada bagian ini merupakan suatu tempat pengumpul gas yang tidak bergerak (fixed). Suatu gas yang telah dihasilkan dari material organik pada suatu digester akan mengalir dan akan disimpan pada bagian kubah.

Adapun keuntungan dari reaktor tersebut adalah biaya konstruksi yang murah dari penggunaan reaktor terapung, karena tidak mempunyai suatu bagian yang bergerak menggunakan besi dan tentunya reaktor tersebut perawatannya lebih mudah dan harganya pun lebih mahal. Kerugian dari reaktor tersebut adalah sering terjadinya gas yang hilang pada bagian kubah dikarenakan konstruksi tetapnya.

2. Reaktor floating drum
Reaktor jenis terapung ini disebut juga sebagai reaktor India, nama tersebut dikarenakan pembuatan reaktor ini pertama kali dibuat dan telah dikembangkan di India pada tahun 1937. Reaktor ini hampir menyerupai reaktor kubah karena  mempunyai bagian digester yang sama, yang membedakannya hanyalah penampung gas yang menggunakan peralatan bergerak naik turun yaitu menggunakan drum. Adapun fungsi dari drum ini untuk menyimpan gas hasil dari fermentasi di dalam digester.

Suatu pergerakan yang dihasilkan drum mengapung pada cairan tersebut tergantung dari banyak atau sedikitnya suatu gas yang telah dihasilkan. Adapun keuntungan dari reaktor ini adalah volume gas yang tersimpan pada drum dapat dilihat secara langsung karena pergerakan drum tersebut. Kerugiannya adalah lebih mahalnya biaya material konstruksi dari suatu drum tersebut. Umur yang lebih pendek dibandingkan menggunakan tipe kubah tetap inilah yang menjadi masalah pada bagian pengumpul gas reaktor ini dikarenakan faktor korosi pada drum.

3.  Reaktor balon 
Reaktor balon merupakan jenis reaktor yang berbahan dari plastik sehingga menjadi lebih efisien dalam perubahan dan penanganan tempat biogas. Reaktor balon ini terdiri dari satu bagian yang fungsinya untuk penyimpan gas yang masing masing bercampur pada satu ruangan tanpa sekat dan sebagai digester. 

Material organik terdapat pada bagian bawah karena mempunyai berat yang berjumlah besar daripada gas yang akan mengisi pada rongga atas dan reaktor ini juga paling banyak digunakan pada skala rumah tangga.


Hal Yang Dilakukan Dalam Cara Membuat Biogas Dari Sampah


Pertama, kumpulkan sampah-sampah organik dalam suatu tempat yang disebut digester.

Cara yang kedua, campur sampah-sampah yang telah digumpulkan dengan bakteri anaerob sebagai pembangkit metana.

Yang ketiga, fermentasi ini akan berlangsung dalam waktu tertentu dan sehinga akan menghasilkan biogas.

Keempat, biogas yang telah dihasilkan kemudian dipindahkan kedalam tabung khusus dan yang tentunya terpisah dari gas sampingan.

Kelima, tambahkan terus menerus sampah serta bakteri anaerob dalam kurun waktu tertentu agar energi biogas selalau dapat digunakan.